Rabu, 27 Juni 2012

Saya sekarang

Bagaimana saya harus memulainya, sementara wanita hanya bisa menunggu. Memang inilah kenyataannya, entah ini baik atau buruk....
Semakin pelik memang, seperti benang kain yang kusut, sudah terkunci. Satu-satunya jalan adalah dengan menyingkirkan pangkal lilitan kusut tersebut atau dengan mengganti benang yang baru. Desakan yang masuk akal, terdengar wajar namun begitu sulit bagi saya. Telah cukup lama saya sendiri, menjaga diri hanya untuk pendamping dikemudian hari. Setia menunggunya, walau tidak tahu sosok siapa dia yang akan menjadi imam saya. Saya rasa perjuangan dan pengorbanan saya cukup besar untuk semua ini, demi mendapatkan yang pantas dan memperoleh ridho kedua orang tua dan ridho Sang Khalik.
Memang cukup lama, selama usia saya saat ini yang menginjak 23 th kurang. Saya selalu berusaha menjadi wanita yang baik, menjadi wanita yang benar-benar, berusaha menjadi sosok yang tidak manja dan pandai mengatur keuangan, meski ini adalah keuangan keluarga yang seharusnya dikelola oleh ibu.
Entah terlalu dini, atau memang ini memang harus saya pegang sendiri. Semuanya terjadi begitu saja, berlalu bersama hari, berlalu bersama waktu, sampai berapa kali baterai jam dinding di kamarku harus kuganti, entah.....
Kadang saya merasa sendiri, merasa seorang diri. Tak berarti, tak dianggap keberadaannya, atau pantas diperlakukan seperti daun yang sudah menguning.
Kadang saya merasa menjadi manusia yang beruntung, terlahir menjadi wanita yang tak selalu bergantung pada yang lain. Ada saat-saat dimana saya melakukan semuanya sendiri, menyelesaikan pekerjaan sesulit itu dengan kemampuan diri sendiri, tentu dengan kekuatan yang dikirimkan oleh Allah.
Ya, semuanya yang terjadi ini, mungkin yang Allah pilihkan untuk saya, yang terbaik untuk saya. Saya akan mencoba menerima semua ini dengan ikhlas, yang nantinya akan digantikan sesuatu yang baik di akhirat kelak. amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar